Bekasi, tintajurnalis.net. - Pembagian sembako murah dari ketahanan pangan menuai sorotan dari berbagai pihak di Kantor Desa Labansari Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.
Pasalnya, Kupon Gelar Pangan Murah pembagian sembako tersebut tidak tepat sasaran yang betul betul membutuhkannya melainkan orang yang mampu menerima sembako, lain halnya orang jompo malah tidak dapat, ada apa dengan pemerintah desa Labansari. Rabu (26/3/2025).
Dari beberapa narasumber mengatakan bahwa sembako murah tersebut di hargai dengan besaran uang Rp 17500 perpaket. Seperti telor satu kilo, beras lima kilo, margarin satu bungkus dan gula satu kilo, rata rata yang mendapatkan paket sembako murah adalah orang orang mampu.
Tidak sampai disitu saja awak media terus mencoba menggali informasi dan konfirmasi kepada staf yang sedang bekerja. Saat konfirmasi, tiba - tiba seorang oknum RT inisial IBT marah marah kepada wartawan bak seorang preman jalanan entah apa maksud dan tujuannya.
Oknum RT inisial IBT tersebut seakan tidak senang kedatangan wartawan ke Kantor Desa, padahal tujuan wartawan hanya untuk meliput kegiatan Desa Labansari, aneh tapi ini fakta.
Bahkan oknum RT tersebut mau memukul wartawan dengan bangku yang ada didesa, Alhamdulillah staf yang ada disitu menghalanginya dan direrai hingga oknum tersebut di dorong ke luar kantor desa agar tidak terjadi kekerasan pada wartawan.
Sementara Kepala Desa Labansari Amak Gozali saat dikonfirmasi via telepon membenarkan adanya kericuhan di desanya, yang pertama memang Kupon Gelar Pangan Murah kuotanya tidak mencukupi hingga tidak semua warganya kebagian, tutup kades Amak Gozali.
Dari beberapa staf dan perangkat desa yang menyaksikan kejadian insiden tersebut sangat menyayangkan, seharusnya jawab saja sejujurnya jangan emosi seperti itu apalagi bertindak arogansi, ujar staf desa Wiratama.
Di tempat yang berbeda Tokoh pemuda yang biasa di sapa Bonie angkat bicara, mengecam keras tindakan arogansi yang dilakukan oleh Ketua oknum RT 02/02 Desa Labansari inisial IBT, tidak sepantasnya seorang RT ngotot akan melakukan pemukulan memakai bangku kepada awak media, seorang wartawan itu pungsinya konfirmasi dan merilis berita, kalau memang bersih ngapain risih, Pungkas Bonie.
(Hasan Samsuri/tim)